Iles-iles merupakan tanaman
umbi-umbian yang memiliki potensi ekonomi cukup tinggi, tetapi sampai saat ini
tumbuhan ini masih tumbuh secara liar dan belum dibudidayakan. Para petani
kurang suka membudidayakan iles-iles karena masa tanamnya yang panjang, harga
dan pemasarannya yang masih belum pasti dan merupakan buah yang sukar untuk
dikonsumsi (ebookpangan, 2006). Iles-iles berpotensi menjadi komoditas ekspor.
Nilai ekspor sangat tinggi terutama di Jepang. Menurut PT INACO (2003), Negara
jepang membutuhkan tepung atau gaplek iles-iles (Amorphophallus muelleri Blume)
lebih dari 1000 ton/tahun. Bahkan beberapa negara tetangga seperti Malaysia dan
Singapura juga sangat berminat dengan gaplek iles-iles Indonesia (Haryani,
2008). Berhubungan dengan keadaan tersebut, para penguasa iles-iles di bandung,
semarang dan Surabaya sudah mulai mengusahakan perkebunan iles-iles untuk kontinuitas bahan baku dan keseragaman
varietas serta mendapatkan mutu yang baik dan stabil. Selain itu, pengusaha
mengharapkan adanya penyuluhan kepada petani tentang varietas, penanganan dan
informasi mengenai nilai ekonomis dari iles-iles (ebookpangan, 2006).
Berdasarkan
penelitian, kandungan serat umbi iles-iles tinggi dan tanpa kolesterol. Karena
itu sangat baik untuk kesehatan, terutama untuk diet. Selain itu mengandung
glukomanan 20-65%. Tepung konjacdapat memberikan manfaat bagi kesehatan karena
memiliki kandungan serat yang cukup tinggi. Serat makanan (dietary fiber) telah
terbukti dapat menurunkan risiko terkena diabetes dan penyakit jantung, salah
satunya yaitu serat yang berasal dari konjac-mannan. Ada dua macam serat makanan
yaitu serat larut (soluble fiber) dan serat tidak larut (insoluble fiber).
Serat larut dapat menurunkan kadar kolesterol dengan mengikatnya di saluran pencernaan
dan membawanya keluar. Sedangkan serat tidak larut dapat membantu masalah pencernaan
seperti sembelit dan menjaga kesehatan organ-organ pencernaan. Manfaat lain
dari serat bagi tubuh adalah membantu mengendalikan kadar gula, membantu
menurunkan berat badan dan mengurangi resiko kanker (Haryono, 2008). Penelitian
membuktikan bahwa konsumsi konjacmannan dosis tinggi dalam makanan tinggi serat
selama delapan minggu dapat meningkatkan kontrol indeks glisemik dan metabolisme
lema. Selain itu juga terjadi penurunan
Low Density Lipoprotein/LDL (kolesterol “jahat”) serta peningkatan Hight
Density Lipoprotein/HDL (kolesterol “ baik”) (Faridah, 2014).
2.
Formulasi
Bahan baku
utama yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tepung konjak, susu skim. Bahan penunjang yang
digunakan dalam penelitian
ini adalah fruktosa, telur,
margarin, dan garam. Adapun
komposisi dari food bar snack ini yaitu, tepung konjak (iles-iles) 20 gr, high
frutose syrup 14 gr, susu skim 4 gr, putih telur 4 gr, bubuk kayu manis 1 gr, air
2 gr, margarin 3 gr, garam 0,5 gr. Adapun cara pembuatannya sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA
Chandra,
Feriana. 2010. Formulasi Snack Bar
Tinggi Serat Berbasis Tepung Sorgum (Sorghum
Bicolor L), Tepung Maizena, dan Tepung Ampas Tahu. Skripsi. FTP IPB.
Bogor
Ebookpangan.com. 2006. Iles-Iles dan Hasil Olahannya. Ebook
pangan.com
Faridah, A and
widjarnako, S. 2014. Penambahan tepung porang
pada pembuatan mi dengan substitusi tepung mocaf (modified cassava flour). Jurnal
teknologi dan industry pertanian 25 (1)
Haryani, K
and Hargono. 2008. Proses Pengolahan
Iles-Iles (Amorphophallus Sp.)
Menjadi Glukomannan Sebagai Gelling Agent
Pengganti Boraks. Skripsi. Fakultas Teknik universitas diponegoro. Semarang
No Response to "alternatif formula snack bar: iles-iles"
Post a Comment