Sifat kaum
yahudi pada zaman nabi muhammad
Perang antara
yahudi dengan rumawi pada tahun 70, berakhir dengan hancurnya negeri palestina
dan dihancurkannya haikal (kuil) baitul muqaddas. Bangsa yahudi menjadi
terpencar ke pelosok dunia. Dan sekelompok besar yahudi menuju negeri-negeri
arab.
Terdapat tiga
kabilah besar dari bangsa yahudi di madinah. Dengan jumlah laki-laki yagsudah
baligh mencpai lebih dari dua ribu orang. Ketiga kabilah tersebut adalah
Qainuqa’, Nadhir, Quraizhah. Ketiga kabilah memiliki hubungan yang kacau dan
tegang. Mereka hidup dikampung-kampung berbeda. Mereka memiliki benteng dan
perkampungan. Mereka hidup mandiri dengan perlindungan pemimpin kabilah. Mereka
juga berlindung kepada perjanjian sekutu dari orang-orang baduwi dan arab.
Mereka
menggambarkan diri sebagai ahli ilmu, ahli agama dan ahli hokum. Kepandaian
bangsa yahudi dalam sihir dan perdukunan adalah kenyataan yang diterima
sejarah. Para ulama dan pemimpin mereka mengakui hal itu dengan kesombongan dan
kebanggaan. Orang yaudi lebih mengutamakan ilmu hitam daripada perang terbuka.
Hubungan
bisnis mereka dengan orang lain adalah dalam bentuk sewa gadai dan riba. Mereka
menguasai perekonomian madinah. Mereka menetapkan hokum dipasar-pasar dengan
hokum yng keji. Mereka menimbun barang agar bisa terjual mahal untuk
kepentingan dan manfaat mereka sendiri. Pola piker mereka gelap, merasa diri
lebih mulia dari manusia lain disebabkan oleh egoism meeka dan melampaui batas
dalam mengambil riba. Kepentingan mereka hanya berdasarkan penguasaan uang
dimadinah.
Dari sisi
agama dan dakwah, bangsa yahudi tidak suka memaksa untuk menganut agama mereka.
Mereka tidak mampu memunculkan keberadaan mereka, mengukuhkan kesejahteraan dan
keungguan meeka sebgai pengemban risalah dan kitab samawi.paganisme dan
irrasionaisme bangsa arab tidak membuat mereka felisah atau menggerakkan sikap
diam mereka. Mereka tidak mengajak kepada akidah tauhid sekalipun terjadi
kerusakan moral dan kelemahan ada mereka. Factor utamanya mungkin tidak adanya
kepuasan mereka dalam mendakwahkan agama para nabi kepada selain orang Israel.
sumber: Sirah Nabawiyah, karya abu hasan an-nadwi al-hasani
Contributors