Banyak muncul
individu/kelompok di masyarakat yang berbicara tanpa melihat isi dari apa yang dibicarakan
dan apa dampak yang akan ditimbulkan. Induvidu/kelompok tersebut sering
berbicara mengenai orang lain dan melihat orang lain tanpa melihat diri sendiri.
Selain itu, juga muncul perilaku mempercayai apapun yang dikatakan kawan atau
orang yang dihormati tanpa melihat isi dari pembicaraan. Sedangkan kepada lawan
atau orang yang dibenci dianggap suatu kekeliruan. Ketika kawan salah pada apa
dibicarakannya, maka suatu keharusan untuk dibela mati-matian. Sedangkan lawan
yang salah, akan dicemooh seperti tanpa beban. Media sosial menjadi sarana
untuk adu mulut dan saling sindir. Media cetak dan elektronik pun juga ikut
meramaikannya. Hal ini bertolak belakang dengan apa yag diajarkan oleh nabi
muhammad SAW “jangan lihat siapa yang berbicara, tapi lihatlah apa yang
dibicarakan”.
Untuk itu perlu
dilakukan instropeksi diri sehingga pertikaian akan hilang atau berkurang.
Seperti yang terjadi saat ini pertikaian antar individu/kelompok banyak
terjadi. Tonjolkan apa yang menjadi persamaan dan jadikan perbedaan sebagai
berkah. Fakta dan opini tidak bisa dihindarkan tetapi orang yang memiliki
kebijaksanaan akan dapat membedakannya.
No Response to "Jangan lihat apa yang dibicarakan, tapi lihatlah siapa yang berbicara"
Post a Comment