Dalam buku The Linguistics of Football, istilah tiki-taka muncul saat
Andres Montes, komentator dan wartawan televisi La Sexta mengucapkan “Estamos
tocando tiki taka tiki taka,” yang berarti “Kami bermain tiki taka tiki taka.”
Saat mengomentari laga Spanyol kontra Tunisia di Piala Dunia 2006. Sebutan
tiki-taka sendiri ada yang mengaitkan dengan mainan yang dalam bahasa Inggris
disebut Clackers. Mainan yang terdiri dari dua bola kecil yang beradu dan
menghasilkan bunyi “tik-tak”.
Di jagat
sepak bola, tiki-taka merupakan sebuah gaya bermain yang mengandalkan umpan
pendek, pergerakan pemain, mengalirkan bola di semua area dan menguasai bola
sebanyak mungkin. Gaya tiki-taka banyak yang mengaitkan dengan Johan Cruyff.
Legenda Belanda ini dikatakan sebagai pioneir saat memakai gaya ini kala
menjadi pelatih Barcelona. Tak disangkal, tika-tika memiliki esensi yang sama
dengan total fooball: “Pemain bertahan dan penyerang memiliki porsi yang sama.”
Karenanya, tak ada lagi transisi dari saat menyerang atau sebaliknya.
Berikut
beberapa hal dalam gaya tiki-taka yang saat ini bisa dilihat di Barcelona atau
timnas Spanyol. Ciri-cirinya:
- Bola selalu di atas tanah
- Passing segitiga atau melingkar
- Passing pendek
- Passing ke semua arah
- Pemain jarang berlari dengan bola
- Bola selalu dipassing ke kaki (bukan dada atau
kepala)
- Kuasai bola secara individu atau team
- Menguasai bola lebih penting daripada mencetak
gol
- Passing bola dengan cara sama di daerah
bertahan, tengah atau depan
- Pemain bergantian passing secara konstan
- Passing yang sabar, akurat dan tepat
- Merebut penguasaan sama pentingnya dengan
mempertahankan penguasaan bola
- Tekanan cepat, tinggi dan tajam diterapkan
ketika hilang penguasaan bola
- Bertahan dari daerah pertahanan musuh
- Jika pada suatu saat bola berada pada dekat
gawang lawan dan ada ruang, maka gol akan tercipta
- 95% bola yang maju kedepan, selalu ke belakang
dulu
- Menyerang dari Belakang dan Bertahan dari Depan
- Menyerang dan Bertahan dengan cara menguasai
bola
- Menguasai & Menguasai-kembali bukan
Menyerang & Bertahan
Pada
kesimpulannya, strategi perang dan filosofi yang bisa diadopsi ala tiki -taka
sangat didominasi oleh umpan -umpan pendek (serangan-serangan kecil) , umpan
satu-dua (penyerangan dengan frekuensi yang teratur dan membingungkan), dan
penguasaan bola/medan perang. Dibutuhkan kekompakan yang luar biasa dan
kemampuan melakukan menjaga wilayah dan situasi yang mumpuni agar tiki- taka
bisa berjalan optimal. Penguasaan medan perang menjadi faktor kunci dalam tiki
– taka ini, tiki – taka bertujuan untuk memonopoli perang dengan membuat medan
tetap dalam penguasaan pasukan. Dalam tiki -taka pasukan mempunyai
kecenderungan untuk senantiasa mengisi dan mempertahankan posisinya. Sementara
itu, beberapa pasukan khusus diperuntukkan untuk mengecoh lawan dengan
melancarkan serangan-serangan sporadis dengan
memanfaatkan ruang-ruang atau serangan gerilya layaknya Lionel Messi dalam tim
Barcelona.
No Response to "STRATEGI PERANG TIKI-TAKA ALA BARCELONA"
Post a Comment